Rabu, 15 Januari 2020


KEPEMIMPINAN VISIONER

A.    Pengertian Kepemimpinan Visioner
Pemimpin visioner adalah pemimpin yang mempunyai suatu pandangan visi misi yang jelas dalam organisasi, pemimpin visioner sangat cerdas dalam mengamati suatu kejadian di masa depan dan dapat menggambarkan visi misinya dengan jelas, dapat membangkitkan semangat para anggota denga memotivasi serta imajinasinya untuk membuat suatu organisasi lebih hidup, menggerakkan semua komponen yang ada dalam organisasi agar untuk perkembangan organisasi tersebut 

VISIONAR LEADERSHIP
Kepemimpinan Visioner (visionary leadership) adalah kemampuan pemimpin dalam mencipta, merumuskan, mengkomunikasikan, mensosialisasikan, mentransformasikan, dan mengimplementasikan pemikira-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial antara anggota organisasi dan stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan yang dicapai melalui komitmen dari semua personil.

B.     Karakteristik Pemimpin Visioner
Kepemimpinan visioner memiliki cirri-ciri yang menggambarkan segala sikap dan perilaku yang menunjukkan kepemimpinannya dengan berorientasi pada pencapaian visi, mauh memandang kedepan dan terbiasa menghadapi segala tantangan dan resiko.

Ciri-Ciri Kepemimpinan Visioner adalah sebagai berikut :
1.      Berwawasan kedepan, pemimpin visioner mempunyai pandangan yang jelas terhadap suatu visi yang ingin di capai untuk perkembangan organisasi.
2.      Berani bertindak dalam meraih tujuan, penuh percaya diri, tidak peragu dan selalu siap menghadapi resiko.
3.      Mampu menggalang orang lain untuk kerja keras dan kerjasama dalam mencapai tujuan.
4.      Mampu merumuskan visi yang jelas, inspirasional dan menggugah, mengelola mimpi menjadi kenyataan.
5.      Mampu mengubah visi ke dalam aksi, dalam artian dapat merumuskan visi kedalam misinya yang selanjutnya dapat diserap anggota organisasi dan dapat menjadi bahan acuan dalam melangkahkedepan.
6.      Berpegang erat kepada nilai-nilai spiritual yang diyakininya.
7.      Membangun hubugnan (relationship) secara efektif, pemimpin visioner sangatlah andai dalam membangun hubungan antar anggota dalam memotivasi, member dorongan, membuat anggotanya lebih maju dan mandiri.
8.      Inovativ dan proaktif, dalam artian cara berfikir pemimpin visioner sangatlah kreatif, mengubah berfikir konvensional menjadi paradigm  baru dan selalu mengamati langkah langkah kedepan dan isu-isu terbaru tentang organisasi.

C.    Kemampuan pemimpinyang visioner
Kemampuan Khusus :
a.       Merumuskan dan menjual visi serta mengelola organisasi secara professional.
b.      Mendapatkan respek dan kepercayaan dari anggota kelompok untuk mer3ealisasikan visi yang ditetapkan.
c.       Memiliki integritas, kompetensi, konsistensi, loyal dan terbuka.
d.      Menstimuli motivasi karyawan untuk menghasilkan karya yang inovatif dan kreatif.
e.       Mengakomodir ego dan kepentingan individu serta kelompok demi merealisasikan visi organisasi.
f.       Memiliki perhatian kepada anggota dalam usaha membimbing, member nasehat dan penilaian kerja yang adil.
g.      Memiliki human skill terutama dalam usaha untuk memecahkan konflik antar anggota serta memiliki kemampuan oral persuasion
Kemampuan khusus pemimpin visioner, diantaranya  :
a.       Difficult Learning, mempunyai kemampuan dalam mengidentifikasi problem yang belum diketahui dan belum ada pemecahannya.
b.      Maximixing Energy, memaksimalkan energy dalam usaha untuk mengambil keputusan berkualitas melalui mindset yang sifatnya kompromistis.
c.       Resonant Simplicity, menggunakan logika sederhana yang menjadi keunggulan dalam sebuah persaingan.
d.      Multiple Focus, memiliki fokus pada kegiatan yang strategis maupun non strategis.
e.       Mastering Inner Sense memiliki prediksi tidak hanya berdasarkan logika dan rasio dari berbagai data tetapi juga memiliki intuisi dari inner sense yang menuntut kepada keputusan yang cepat dalam kondisi tertentu.

D.    Tahapan Penciptaan Visi Pemimpin Visioner

Pemimpin yang visioner mampu menciptakan visi yang jelas dan terarah melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
1.   Trend Watching, memprediksi berbagai kemungkinan yang ada di masa depan melalui data-data dan juga inner sense yang dimiliki, sehingga dapat mendeteksi arah perubahan di masa dating dan juga berbagai peluang yang tersembunyi sekaligus meminimalkan resiko yang ada.
2.   Envisioning, perumusan visi berdasarkan pengamatan trend perubahan awal yang akan terjadi pada masa mendatang. Tahapan ini mampu menggambarkan pikiran yang melampaui ralitas saat ini, menciptakan gambaran yang kondisi yang belum pernah dan yang akan dicapai di masa mendatang.

Langkah-langkah menuju kepemimpinan visioner sebagai berikut :
1.  Ciptakan visi ke depan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan visi yang jelas, Imajinasikan mimpi apa yang ingin diterjemahkan dalam sebuah visi agar memberikan paradigm baru atau perubahan baru yang baik untuk masa depan.
2.  Merumuskan visi tersebut, apabila visi sudah dibuat diikuti dengan merumuskan visi tersebut bersama bawahan atau anggota. Rumuskan apa, bagaimana, siapa, mengapa, kenapa visi tersebut. Uraikan mulai dari mendefinisikan visi (apa) bagaimana cara menjalankan visi, siapa yang akan disasar, mengapa visi tersebut baik, dan kenapa harus dijalankan.
3.      Mentransformasikan visi, kemudian komunikasikan visi tersebut ke seluruh anggota dan tularkan kesemua elemen yang di tuju.
4.      Mengimplementasikan visi, mengubah visi menjadi aksi nyata. Penjabaran yang sudah dirumuskan diubah menjadi suatu aksi nyata menuju visi yang dibuat tadi.

E.     Kepemimpinan Visioner dan Reformasi Birokrasi

Di dalam era globalisasi terjadi interkoneksi pengaruh dari faktor-faktor politik, teknologi, budaya dan ekonomi. Hal itu difasilitasi oleh dominasi kemajuan peningkatan komunikasi dan teknologi sedemikian rupa sehingga menghasilkan : uncertainty, complexity dan competition (Silalahi, 2010).
Memperhatikan perkembangan globalisasi tersebut, maka kepemimpinan nasional harul mempunyai pandangan jauh kedepan atau mempunyai visi yang jelas, yang mampu menjangkau ketidak menentuan dalam lingkungan yang cepat berubah. Kepemimpinan nasional tersebut memerlukan suatu sistem manajemen nasional (sismennas) untuk menjalankan mekanisme siklus penyelenggaraan Negara dan dapat menggerakkan seluruh tatanan untuk mengantisipasi perubahan dan mendukung keberlangsungan kehidupan nasional.

Sismennas merupakan sistem manajemen pengembangan yang dilandasi kaidah manajemen universal di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dilandasi tatanilai ideology dalam rangka mewujudkan tujuan nasional (Pokja Sismennas, 2010; Mustopadidjaya, 2004).

Fungsi |Sismennas adalah memandu penyelenggaraan pemerintah dan engendalian. Konsep Sismennas sesuai dengan sistem kepemimpinan nasional meliputi : struktur, substansi dan budaya. Kepemimpinan da dalam sismennas mengawal, melaksanakan proses dan  menghimpun usaha-usaha untuk mencapai kehematan (ekonomis), daya guna (efisien), dan hasil guna (efektif) sebesar mungkin dalam menggunakan sumber dana dan sumber daya nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional (Pokja Sismennas, 2010).

a.      Mengawal Perubahan
Pagon et al, (2008_ menyatakan bahwa kepemimpinan membutuhkankompetensi individu (antecendent), kognitif (cognitive), fungsional (functional) dan sosial (personal nd social).
Kompetensi individu merupakan atribut melekat kepada diri seseorang pemimpin. Kompetensi individu misalnya. Pendidikan, memberikan pengaruh yang kuat kepada misalnyakompetensi kognitif.  Kompetensi kognitif memberikan landasan penguasaan pengetahuan umum, hokum, teori dan konsep.
Kompetensi fungsional merupakan penguasaan keterampilan untuk problem solving dalam kegiatan sehari-hari.
Kompetensi sosial merupakan kebutuhan untuk pembinaan hubungan dengan individu atau sosial. Seluruh dari kompetensi tersebut harus dipadukan dengankarakter organisasi antara lain visi, misi, value, dan tujuan. Perpaduan tersebut akan membawa perubahan  (change management)

Dari uraian diatas, kepemimpinan nasional bangsa Indonesia nampaknya menghadapi dua isyu yang juga menjadi tantangan bisnis global, yakni cross-cultural management dan chane management.

b.      Reformasi Birokrasi
Kepemimpinan nasional harus dapat berfingsi mengawal proses pembangunan dan hasil-hasilnya dapat dirasakan oleh warga bangsa di seluruh nusantara. Konsepsi membutuhkan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas, berkemampuan iptek dan seni yang dilandasi nilai-nilai ideology bangsa serta dapat berinteraksi dengan komponen bangsa lainnya dalam hidup bersama yang bermanfaat.
Kepemimpinan nasional harus dapat mengawal strategi implementasi reformasi birokrasi (PURB, 2008) yakni (i) membangun kepercayaan masyarakan, (ii) membangun komitmen dan partisipasi, (iii) mengubah pola piker budaya dan nilai-nilai kerja dan (iv) memastikan keberlangsungan berjalannya sistem dan mengantisipasi terjadinya perubahan.

Strategi implementasi reformasi birokrasi bukan hal teknis semata, tetapi membutuhkan kemampuan kepemimpinan extraordinary untuk menjalankannya pada tantanan Sismennas.

Dari uraian diatas timbul pertanyaan bagaimanakah memastikan keadaan kepemimpinan nasional yang visioner untuk menjalankan reformasi birokrasi. Berikut diskripsikan 3 masalah pokok :
1.    Kualitas kepemimpinan belum memadai. Para pemimpin pusat atau daerah sebagian masih belum memahami aspek-aspek kepemimpinan untuk menjalankan Sismennas. Faktanya masih banyak para pemimpin nasional yang berbeda didaerah lebih berorientasi daerahnya masing-masing.
2.      Reformasi birokrasi belum seluruhnya diterapkan dan masih sedang berjalan. Sekalipun panduan reformasi telah ditetapkan (melakui RPMN 2010-2014, PURB, 2008, dan Pedoman Pengajuan Dokumen usulan Reformasi Birokrasi, namun belum banyak kementrian lembaga dan pemerintah daerah yang berpartisipasi.
3.    Penegakan hokum belum efektif. Sejauh ini instrument peraturan penegakan hokum untuk pembinaan SDM sudah ada, baik menyangkut disiplin, pidana, perdata, atau korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Namun demikian implementasi secara sungguh-sungguh belum konsisten pada seluruh instansi.

Berjalannya reformasi birokrasi sesungguhnya merupakan upaya dan momentum penting penegakan hokum, karena reformasi birokrasi dapat menjadi tolok ukur untuk membangun komitmen perubahan kepada setiap pimpinan dan seluruh anak buahnya.
Upaya pemecahan masalah terhadap berbagai persoalan di atas diuraikan sebagai berikut : Pertama , peningkatan kualitas kepemimpinan. Kedua, Percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi. Ketiga : Penegakan hokum reformasi birokrasi



Artikel tentang Kepemimpinan Visioner -pdf.   (  KLIK DISINI )

Minggu, 12 Januari 2020

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan Agama Islam SD/MI Kelas 1 Kurikulum 2013 - Revisi terbaru : Dalam upaya melaksanakan implementasi pembelajaran kurikulum 2013 kepada peserta didiknya di kelas, seorang guru harus memiliki bekal pembelajaran, bekal pembelajaran tersebut dipergunakan sebagai acuan dalam memberikan pelajaran kepada peserta didiknya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan bekal pembelajaran yang wajib dibuat oleh tenaga pendidik sebelum melaksanakan tugas pendidikannya di kelas.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di buat oleh guru pada awal semester ganjil dan semester genap pada tahun pelajaran berjalan, jadi dalam 1 tahun pelajaran bapak/ibu tenaga pendidik wajib menyusun RPP sebanyak 2 kali.

Setelah dikeluarkannya program kebijakan baru oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Nadiem Makariem) bahwa untuk mengurangi beban kerja tenaga pendidik/guru, maka guru harus dikurangi beban kerja untuk tugas penyusunan administrasi guru, utamanya adalah dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 

Guru diharapkan tetap fokus pada implementasi pembelajaran kepada peserta didiknya, tidak di sibukkan dengan beban yang berat dengan menyusun administrasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat kurang lebih 13 komponen pembelajaran dan membutuhkan banyak lembar, sehingga dirasa kurang efektif dan sangat menyita tugas guru dalam pembelajaran.

Dengan program kebijakan baru oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Nadiem Makariem) yang dituangkan dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, maka Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) cukup dibuat dalam 1 lembar/halaman saja.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan SE-Mendikbud RI Nomor 14 Tahun 2019, bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hanya memuat 3 komponen pokok pembelajaran yaitu :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Kegiatan Pembelajaran dan
3. Asesmen / Penilaian Pembelajaran.

Guru bebas untuk membuat, memilih mengembangkan dan menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan berpedoman pada prinsip-prinsip sebagai  berikut :

  1. Efiseen yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
  2. Efektif yaitu penulisan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  3. Berorientasi pada murid yaitu penulisan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan dan kebutuhan belajar murid di kelas.
  4. Guru dapat tetap menggunakan format Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya, atau bisa juta memodifikasi format RPP yang sudan dibuat.
Terkait dengan program kebijakan baru tersebut akhirnya admin mencoba memposting contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD/MI Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6 semester 2 (genap) yang sudah didesain sesuai dengan program kebijakan baru tentang RPP satu lembar/halaman.

Contoh RPP 1 Lembar PAI SD/MI Kelas 1 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Satuan Pendidikan            :     SDN .....................................
Mata Pelajaran                  :     Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti
Kelas / Semester                :     II (Dua) / 2
Tema / Topik 7                   :     Berani
Sub Tema                           :     Sikap Berani Nabi Saleh a.s.
Alokasi Waktu                   :     1  x 4 JP
Tgl Pelaksanaan                :     …………………….

TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu:
v  Meyakini kebenaran kisah Nabi Saleh a.s.
v  Menyebutkan sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.
v  Menjelaskan sikap berani dari kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.
v  Menceritakan sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.
v  Menceritakan kisah singkat keteladanan Nabi Saleh a.s.

KEGIATAN  PEMBELAJARAN

Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1)      Pembelajaran dimulai dengan guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2)      Menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada peserta didik. Communication
3)      Menyampaikan tujuan pembelajaran. Communication
4)      Beberapa alternatif media/alat peraga/alat bantu bisa berupa ilustrasi gambar atau tayangan visual (film) yang relevan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
5)      Beberapa alternatif model/strategi/metode pembelajaran yang digunakan di antaranya (1) ceramah interaktif  (2) diskusi dalam bentuk the educational-diagnose meeting artinya peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran/materi yang diterimanya agar masing-masing memperoleh pemahaman yang benar, dan dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam pelaksanaan diskusi. Integritas
10 menit
Inti
1)        Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang kisah keteladanan Nabi Saleh a.s terkait nabi yang pemberani.
2)        Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang hal yang telah disimaknya. Apabila mengalami kesulitan guru memberikan bimbingan dan panduan (stimulus) agar peserta didik mencari tahu dengan cara menanya. Communication
3)        Selanjutnya secara individu maupun berkelompok diadakan diskusi untuk menanggapi dan menjawab beberapa pertanyaan. Collaboration
4)        Proses mendapatkan tanggapan dan jawaban atau pelaksanaan diskusi difasilitasi oleh guru sehingga berjalan dengan baik.
5)         Peserta didik membuat contoh sikap berani dalam kehidupan nyata sehari-hari (kontekstual). Mandiri
6)        Pada rubrik “Ayo Kerjakan” peserta didik secara individu/berpasangan dengan teman sebangku/kelompok menyebutkan contoh/pengalaman sikap berani dalam kehidupan sehari-hari. Collaboration
95 menit
Penutup
v   Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari Integritas
v   Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
v   Melakukan penilaian hasil belajar
v   Membaca do’a sesudah belajar dengan benar (disiplin) Religius
15 menit

PENILAIAN 

Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung
Penilaian Pengetahuan
Penilaian Keterampilan

Mengetahui,
Kepala Sekolah
  

( ______________________ )
NIP.

SDN ................., .......................2020
Guru Mapel PAI & Budi Pekerti 


( __________________)
NIP.

Untuk memiliki RPP satu lembar/halaman jenjang SD/MI Kurikulum 2013 Kelas 1 mapel PAI semester 2 (genap), bapak dan ibu pendidik dapat mengunduh pada link download seperti di bawah ini :
DOWNLOAD RPP SATU LEMBAR PAI SD/MI KELAS 1 KK-13 SMT. 2 (GENAP) REVISI 2020

RPP SATU LEMBAR SD KELAS 5 SEMESTER 2 
KURIKULUM 2013 - REVISI 2020

RPP satu lembar Kelas 5 Tema 6 – doc. Revisi ( DOWNLOAD ) 

RPP satu lembar Kelas 5 Tema 7 – doc. Revisi ( DOWNLOAD ) 

RPP satu lembar Kelas 5 Tema 8 – doc. Revisi ( DOWNLOAD 

RPP satu lembar Kelas 5 Tema 9 – doc. Revisi ( DOWNLOAD ) 

Demikian tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) satu lembar jenjang pendidikan SD/MI Kurikulum 2013 semester 2 (genap), semoga bermanfaat, dan mohon maaf atas segala kekurangan. Terimakasih.

Iklan Bawah