Kamis, 22 Februari 2018

Buku Panduan Gerakan Literasi SD-SLB-SMP-SMA dan SMK : Salam Pendidikan Kita. Sudah sering sekali kita semua mendengan tentang Gerakan Literasi, untuk itu pada kesempatan kali ini admin akan mengupas sedikit tentang Gerakan Literasi yang secara resmi telah di kembangkan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Apa Itu Gerakan Literasi Sekolah ?

Literasi adalah keberaksaraan, yaitu kemampuan membaca dan menulis. Budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diawali dengan kegiatan membaca dan menulis hingga tercipta sebuah karya bahkan terjadinya perubahan tingkah laku dan budi pekerti yang baik.

BUKU PANDUAN
GERAKAN LITERASI  UNTUK SD, SLB, SMP, SMA DAN SMK 
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik mulai dari semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah) juga melibatkan Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.)
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan.

Tujuan Umum
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan Khusus

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah: (a) Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah. (b) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat. (c) Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan. (d) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
Tahapan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

  1. Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran.
  2. Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan.
  3. Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud No. 23 Tahun 2015.

Kegiatan literasi selama ini dihubungkan dengan kegiatan membaca dan menulis saja. Akan tetapi, Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana orang berkomunikasi dalam masyarakat.


Jadi pengertian gerakan Literasi sekolah dalam konteks Gerakan Literasi sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, menulis, menyimak, dan berbicara.

Dalam melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah dapat dimulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena, belajar itu sepanjang hayat.

Lebih lanjut tentang Gerakan Literasi Sekolah, berikut kami bagikan Buku Panduan Gerakan Literasi, silahkan downlod pada link di bawah ini :
Semoga ulasan dan materi yang kami bagikan dapat menginspirasikan kita semua, bahwa gerakan Literasi saat ini perlu digalakkan kepada peserta didik, guna mengubah perilaku sebuah kebiasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan Bawah